Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
"Lebih baik kamu pergi dari hidupku!" Bentakan pria itu menggema ke seluruh ruangan.
"Nggak akan! Aku nggak akan pergi sesentipun dari kamu!" Suara perempuan itu terdengar lantang, meski ada getaran yang ia coba sembunyikan.
"Keras kepala banget, sih! Kamu nggak bosen sama hubungan kita yang kayak gini terus? Aku udah bilang 'kan kalo aku nggak akan bisa lupain dia!" kali ini suara laki-laki itu merendah. Ia menatap perempuan yang ada di hadapannya itu dengan penuh harap.
Perempuan itu mengepalkan kedua tangannya, menahan emosi dan luka yang menekan dadanya. matanya berkilat. tampak lapisan bening yang membalut mata merahnya. Perlahan ia melangkah ke arah meja yang ada di samping laki-laki itu, lalu mengambil pigura yang menampakkan wajah anggun seorang perempuan.
"Ana, apa yang kamu lakukan?" Tanya laki-laki itu agak terkejut. Matanya terus mengikuti gerak-gerik Ana.
Prank! Ana melempar pigura itu hingga hancur berkeping-keping.
"Wanita pengkhianat ini tidak cocok untuk laki-laki setia seperti kamu! Buka mata kamu adrian! Dia udah jelas-jelas selingkuh sama sahabat kamu sendiri. apa itu nggak cukup untuk nyadarin kamu?" Ana berteriak di tengah air mata yang kini sudah berjatuhan dari bola matanya. "Nggak bisa kamu liat aku sejenak? Liat aku yang selalu yakin kalo kamu untuk aku. Aku yang selalu bertahan di tengah hubungan kita ini. Hubungan yang menurut kamu hanya sebuah perjodohan bodoh. Tapi bagi aku ini sangat berharga..." lirih Ana, lalu menundukkan kepalanya.
"Lihat aku, Adrian..." Suara itu di tengah isakan yang pilu.
Sejenak Adrian terpaku, matanya terbelalak, mulutnya ternganga. Ana... nama itu seakan terus berputar di otaknya. Ana... tangis gadis itu memilukan hatinya. Ana... gadis itu yang selalu bertahan untuknya... Ana...
Udahlah neng kalcwoknya rela disakitin sm cwek itu kamu cari yg laen aja drpd nyesek :( trkadang cinta emang rumit....
BalasHapusAna said : kasih abang Min Ho boleh?
BalasHapuskalo sama abang Min Ho aku mah rela ngelepasin dia...
hahahaha